Senin, 18 Juni 2012

TEORI HUKUM


TEORI HUKUM

TUGAS TENTANG ASAS-ASAS HUKUM

CIRI-CIRI / SIFAT-SIFAT ASAS HUKUM

-          Bersifat Abstrak,
Karena merupakan suatu persangkaan (presumption), yang tidak menggambarkan suatu kenyataan, tetapi suatu ideal atau harapan.
-          Bersifat Universal,
Berlaku kapan saja dan dimana saja, tidak terpengaruh waktu dan tempat.
-          Bersifat Umum,
Tidak hanya berlaku bagi satu peristiwa khusus tertentu saja. Oleh karena bersifat umum, maka asas hukum itu membuka kemungkinan penyimpangan-penyimpangan atau pengecualian-pengecualian.
-          Bersifat Dinamis,
Berkembang mengikuti kaedah hukumnya, sedangkan kaedah hukum akan berubah mengikuti perkembangan masyarakat.

FUNGSI ASAS HUKUM

Asas hukum memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1.      Menjaga ketaatan asas atau konsistensi
Misalnya saja dalam hukum acara perdata dianut “asas pasif bagi hakim”, artinya hakim hanya memeriksa pokok-pokok sengketa yang ditentukan oleh para pihak yang berperkara dan bukan oleh hakim. Hakim hanya membantu para pencari keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk tercapainya keadilan.
2.      Menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam sistem hukum
Fungsi ini diwujudkan dalam beberapa asas hukum di bawah ini :
Lex dura sed ita scripta : undang-undang adalah keras tetapi ia telah ditulis demikian.
 Lex niminem cogit ad impossibilia : undang-undang tidak memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin.
Lex posterior derogat legi priori atau Lex posterior derogate legi anteriori: undang-undang yang lebih baru mengenyampingkan undang-undang yang lama.
Lex specialist derogate legi generali : undang-undang yang khusus didahulukan berlakunya daripada undang-undang yang umum.
Lex superior derogate legi inferiori : undang-undang yang lebih tinggi mengenyampingkan undang-undang yang lebih rendah tingkatannya.
3.      Sebagai rekayasa sosial, baik dalam sistem hukum maupun dalam sistem peradilan.
Seperti, asas hukum acara peradilan di Indonesia menganut asas tidak ada keharusan mewakilkan kepada pengacara, diubah menjadi “asas keharusan untuk diwakili”. Asas yang masih dianut tersebut, sebetulnya sebagai bentuk diskriminasi kolonial Belanda, sehingga sudah perlu dihapuskan. Dengan demikian, asas hukum difungsikan sebagai a tool of social engineering bagi masyarakat.[1]
Selain itu asas hukum memiliki 2 (dua) fungsi baik dalam hukum dan dalam ilmu hukum, yaitu :
1.      Fungsi dalam hukum : mendasarkan eksistensinya pada rumusan oleh pembentuk undang-undang dan hakim serta memiliki pengaruh yang normatife dan mengikat para pihak.
2.      Fungsi dalam ilmu hukum : hanya bersifat mengatur dan eksplikatif (menjelaskan), tujuannya adalah memberi ikhtisar, tidak normatif sifatnya dan tidak termasuk hukum positif.[2]  

ASAS-ASAS HUKUM UNIVERSAL

Ada 4 (empat) asas hukum universal, yaitu :
1.      Asas Kepribadian,
Dalam asas ini, manusia menginginkan adanya kebebasan individu, ingin memperjuangkan kepentingannya. Asas kepribadian ini menunjuk pada pengakuan kepribadian manusia, bahwa manusia adalah subjek hukum, penyandang hak dan kewajiban. Tata hukum bertitik tolak pada penghormatan dan perlindungan manusia. Manusia ingin bebas memperjuangkan hidupnya.
2.      Asas Persekutuan,
Dalam asas ini yang di kehendaki adalah suatu kehidupan bersama yang tertib, aman, dan damai, persatuan dan kesatuan serta cinta kasih. Manusia pada umumnya ingin hidup bermasyarakat.
3.      Asas Kesamaan,
Dalam asas ini menghendaki setiap orang dianggap sama dalam hukum. Yang dianggap adil adalah apabila setiap orang memperoleh hak yang sama, setiap orang menginginkan diperlakukan sama tidak dibeda-bedakan (equality before the law). Perkara yang sama harus diputus sama. Keadilan merupakan realisasi dalam asas persamaan ini.
4.      Asas Kewibawaan,
Dalam asas ini memperkirakan atau mengasumsikan adanya ketidaksamaan. Di dalam masyarakat harus ada seseorang yang memimpin, menertibkan masyarakat, yang mempunyai wibawa atau diberi kewibawaan yang mempunyai wewenang dan kedudukan yang lain daripada orang kebanyakan.

PERBEDAAN TEORI DAN ASAS HUKUM

Adapun perbedaan antara Teori dan Asas Hukum yaitu :
1.      Asas hukum merupakan dasar pemikiran yang umum dan abstrak, sedangkan teori menganalisis dan membahas berbagai aspek fenomena secara tersendiri dan menyeluruh baik dalam konsepsi teoritis maupun dalam pelaksanaan praktis.
2.      Asas hukum merupakan suatu idea tau konsep, sedangkan teori merupakan pengkajian hal-hal yang bertalian dengan metodologi.
3.      Asas hukum dapat menjelma menjadi sistem hukum sedangkan teori tidak membentuk sistem hukum.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar