TEORI
HUKUM
TUGAS TENTANG ASAS-ASAS HUKUM
CIRI-CIRI
/ SIFAT-SIFAT ASAS HUKUM
-
Bersifat
Abstrak,
Karena
merupakan suatu persangkaan (presumption),
yang tidak menggambarkan suatu kenyataan, tetapi suatu ideal atau harapan.
-
Bersifat
Universal,
Berlaku
kapan saja dan dimana saja, tidak terpengaruh waktu dan tempat.
-
Bersifat
Umum,
Tidak
hanya berlaku bagi satu peristiwa khusus tertentu saja. Oleh karena bersifat
umum, maka asas hukum itu membuka kemungkinan penyimpangan-penyimpangan atau
pengecualian-pengecualian.
-
Bersifat
Dinamis,
Berkembang
mengikuti kaedah hukumnya, sedangkan kaedah hukum akan berubah mengikuti
perkembangan masyarakat.
FUNGSI
ASAS HUKUM
Asas hukum memiliki beberapa fungsi,
yaitu :
1.
Menjaga ketaatan asas atau konsistensi
Misalnya
saja dalam hukum acara perdata dianut “asas pasif bagi hakim”, artinya hakim
hanya memeriksa pokok-pokok sengketa yang ditentukan oleh para pihak yang
berperkara dan bukan oleh hakim. Hakim hanya membantu para pencari keadilan dan
berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk tercapainya keadilan.
2.
Menyelesaikan konflik yang terjadi di
dalam sistem hukum
Fungsi
ini diwujudkan dalam beberapa asas hukum di bawah ini :
Lex dura sed ita scripta
: undang-undang adalah keras tetapi ia telah ditulis demikian.
Lex niminem
cogit ad impossibilia : undang-undang tidak memaksa seseorang untuk
melakukan sesuatu yang tidak mungkin.
Lex posterior derogat legi priori
atau Lex posterior derogate legi anteriori: undang-undang
yang lebih baru mengenyampingkan undang-undang yang lama.
Lex specialist derogate legi
generali : undang-undang yang khusus didahulukan berlakunya
daripada undang-undang yang umum.
Lex superior derogate legi
inferiori : undang-undang yang lebih tinggi mengenyampingkan
undang-undang yang lebih rendah tingkatannya.
3.
Sebagai rekayasa sosial, baik dalam sistem
hukum maupun dalam sistem peradilan.
Seperti, asas hukum
acara peradilan di Indonesia menganut asas tidak ada keharusan mewakilkan
kepada pengacara, diubah menjadi “asas keharusan untuk diwakili”. Asas yang
masih dianut tersebut, sebetulnya sebagai bentuk diskriminasi kolonial Belanda,
sehingga sudah perlu dihapuskan. Dengan demikian, asas hukum difungsikan
sebagai a tool of social engineering
bagi masyarakat.[1]
Selain itu asas hukum memiliki 2 (dua) fungsi
baik dalam hukum dan dalam ilmu hukum, yaitu :
1.
Fungsi dalam hukum : mendasarkan
eksistensinya pada rumusan oleh pembentuk undang-undang dan hakim serta
memiliki pengaruh yang normatife dan mengikat para pihak.
2.
Fungsi dalam ilmu hukum : hanya bersifat
mengatur dan eksplikatif (menjelaskan), tujuannya adalah memberi ikhtisar,
tidak normatif sifatnya dan tidak termasuk hukum positif.[2]
ASAS-ASAS
HUKUM UNIVERSAL
Ada 4 (empat) asas hukum universal,
yaitu :
1.
Asas Kepribadian,
Dalam
asas ini, manusia menginginkan adanya kebebasan individu, ingin memperjuangkan
kepentingannya. Asas kepribadian ini menunjuk pada pengakuan kepribadian
manusia, bahwa manusia adalah subjek hukum, penyandang hak dan kewajiban. Tata
hukum bertitik tolak pada penghormatan dan perlindungan manusia. Manusia ingin
bebas memperjuangkan hidupnya.
2.
Asas Persekutuan,
Dalam
asas ini yang di kehendaki adalah suatu kehidupan bersama yang tertib, aman,
dan damai, persatuan dan kesatuan serta cinta kasih. Manusia pada umumnya ingin
hidup bermasyarakat.
3.
Asas Kesamaan,
Dalam
asas ini menghendaki setiap orang dianggap sama dalam hukum. Yang dianggap adil
adalah apabila setiap orang memperoleh hak yang sama, setiap orang menginginkan
diperlakukan sama tidak dibeda-bedakan (equality
before the law). Perkara yang sama harus diputus sama. Keadilan merupakan
realisasi dalam asas persamaan ini.
4.
Asas Kewibawaan,
Dalam asas ini
memperkirakan atau mengasumsikan adanya ketidaksamaan. Di dalam masyarakat
harus ada seseorang yang memimpin, menertibkan masyarakat, yang mempunyai
wibawa atau diberi kewibawaan yang mempunyai wewenang dan kedudukan yang lain
daripada orang kebanyakan.
PERBEDAAN
TEORI DAN ASAS HUKUM
Adapun perbedaan antara Teori dan Asas
Hukum yaitu :
1.
Asas hukum merupakan dasar pemikiran
yang umum dan abstrak, sedangkan teori menganalisis dan membahas berbagai aspek
fenomena secara tersendiri dan menyeluruh baik dalam konsepsi teoritis maupun
dalam pelaksanaan praktis.
2.
Asas hukum merupakan suatu idea tau
konsep, sedangkan teori merupakan pengkajian hal-hal yang bertalian dengan
metodologi.
3.
Asas hukum dapat menjelma menjadi sistem
hukum sedangkan teori tidak membentuk sistem hukum.
[1] http://rangerwhite09-artikel.blogspot.com/2010/05/asas-hukum.html, diakses pada 4 November 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar